A. Definisi Filsafat
- Pengertian filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani philosophia dan philosophos “pencinta kebijaksanaan” istilah tersebut digunakan pertama kali oleh pythagoras (abad ke-6 SM).
- Orang yang sedemikian telah melewati batas manusiawi atau adimanusiawi.
- Kebijaksanaan menurut filsuf adalah suatu kebenaran yang harus dicari, oleh sebab itu filsafat berorientasi pada:
- Pemahaman dan tindakan
- Pemikiran secara ketat berdasarkan pertanyaan, mengapa dan bagaimana
- Sejumlah makna khusus yang dikandung dalam istilah filsafat
- Pemikiran yang sistematis
- Pengertian filsafat secara terminologi berbeda-beda berdasarkan pemikiran filsuf-filsuf karena seorang filsuf berusaha mengoreksi, mengkritisi pemikiran filsuf sebelumnya dan membangun filsafatnya sendiri.
- Berikut ini beberapa pengertian filsafat, yaitu:
- Filsafat sebagai sikap dan kepercayaan.
- Filsafat sebagai proses kritik dan refleksi.
- Filsafat sebagai usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
- Filsafat sebagai kritik terhadap pengetahuan.
- Filsafat sebagai analisa bahasa.
- Filsafat sebagai hasil pemikiran filsuf.
B. Asal mula filsafat
- Rasa kagum dan heran, menurut Aristoteles filsafat dimulai dari rasa kagum yang tumbuh menjadi aporia yang berarti problem tanpa jalan keluar sehingga memerlukan perenungan.
- Perpindahan dari mitos ke logos, pada awalnya pengetahuan manusia disampaikan dalam bentuk mitos atau cerita sedangkan filsafat dianggap sebagai tahap perpindahan alam pikiran dari mitos ke logos.
C. Objek Filsafat
- Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada, yang meliputi:
- ada dalam kenyataan objektif.
- ada dalam pikiran.
- ada dalam kemungkinan.
- Objek formal filsafat adalah hakikat dari segala yang ada. Misalnya, kenapa pabrik kertas memproduksi buku?
D. Ciri-ciri pemikiran Filsafat
- Radikal atau berpikir sampai akar-akarnya.
- Konseptual yaitu pemikiran tentang hal-hal serta proses yang sifatnya umum.
- Sistematik sehingga setiap uraian dalam kefilsafatan harus saling berhubungan secara teratur.
- Komprehensif, filsafat berusaha memperoleh pandangan tentang peristiwa secara menyeluruh.
- Konsisten dengan menghindari pernyataan-pernyataan yang kontradiktif.
- Bebas memikirkan segala sesuatu tanpa ditekan, emosi, bias, prasangka-prasangka agar menghasilkan pemikiran yang bijaksana.
- Bertanggung jawab terhadap hati nurani dan kebenaran.
E. Cabang-cabang Filsafat
- Epistemologi (sumber pengetahuan).
- Ontologi (metafisika,kosmologi,antropologi).
- Aksiologi (etika dan estetika).
F. Hubungan Filsafat dan ilmu-ilmu lain
- Ilmu Filsafat telah berkembang sebagai ilmu filsafat yang otonom, artinya memiliki objek, metode atau pendekatan yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu filsafat yang tetap kritis dalam menganalisa kajiannya.
- Ilmu pengetahuan terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu: kealaman/eksak, budaya dan sosial.
- Ketiga ilmu memiliki banyak cabang ilmu namun pendekatan kajiannya bersifat lintas ilmu atau multidisiplin menyebabkan ilmu pengetahuan satu dengan lainnya saling bekerja sama (Meliono dkk,2008:5).
- Dahulu ketika semua ilmu merupakan bagian dari filsafat, psikologi dibagi dalam 2 ranah, yaitu : psikologi sebagai ilmu dan psikologi sebagai kefilsafatan.
- Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Sedangkan filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung dihadapi oleh manusia sehingga mendapat perhatian dari manusia dan dicarikan jawabnya oleh ahli-ahli filsafat.
- Filsafat memiliki hubungan dengan psikologi, terutama tentang sifat, etika, hakekat, dan tujuan ilmu pengetahuan.
G. Manfaat belajar Filsafat
Manfaat belajar filsafat, diantaranya (Meliono dkk 2008:9):
- Bersifat mengajak orang untuk bersikap arif dan berwawasan luas terhadap berbagai problem yang dihadapi manusia dan manusia diharapkan mampu memecahkan problem tersebut dengan cara mengidentifikasinya agar mudah memperoleh jawaban.
- Berfilsafat dapat membentuk pengalaman hidup seseorang secara lebih kreatif atas dasar pandangan hidup, ide-ide yang muncul karena keinginannya.
- Filsafat dapat membentuk sikap kritis seseorang dalam menghadapi permasalahan, baik kehidupan sehari-hari maupun ilmiah.
Simak penjelasannya berupa video di youtube-ku. Silahkan klik link disamping YOUTUBE ITSVHERE
Materi ini saya dapat dari kelas filsafat yang telah di terangkan oleh dosen saya 💖
Komentar
Posting Komentar